PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penggunaan internet
belakangan ini tumbuh semakin cepat seiring perkembangan teknologi, maka
kebutuhan IP (Internet Protokol) kurang lebih ikut berpengaruh terhadap
penggunaan internet. Namun, penggunaan
IP tidak didukung dengan jumlah IP yang ada. IETF (Internet Engineering Task
Force) sebagai lembaga yang membuat standart internet telah memiliki IPV4 yang
sekarang ini banyak digunakan pengguna internet. Dengan semakin berkurangnya
IPV4 yang belakangan ini banyak digunakan IETF menetapkan standar pengalamatan
baru yang disebut IPV6 (Internet Protocol Version 6), tujuan utama pengembangan
IPV6 ini adalah untuk memenuhi kebutuhan alamat IP jangka panjang sekaligus
menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang dimiliki IPV4. Sebelum IPV6 ini ada
telah dikembangkan terlebih dahulu IPV5 akan tetapi penggunaan IP tersebut di
khususkan hanya untuk eksperimen.
Dengan adanya IPV6 ini,
diperlukan protocol-protocol pendukung yang dapat berjalan di IPV6 salah satu
diantaranya Routing Protocol. Fungsi dari Routing Protocol adalah untuk
menentukan atau memilih jalur dalam mengirim sebuah paket agar dapat sampai ke
tujuan yang ditentukan. Jalur yang banyak dan kondisi yang komplek membuat
banyak kemungkinan paket tersebut jalan melalui banyak kemungkinan, dengan
kondisi tersebut agar dapat merutekan data Router memilih IP address tujuan dan
dicocokan dengan table routing yang ada. Ada 2 cara pengisisan table routing yaitu
dengan manual (static routing) atau dengan otomatis (dynamic routing), dari 2
protocol routing tersebut masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.
Membuat sebuah jaringan
dengan menggunakan routing protocol biasanya disesuaikan dengan kebutuhan,
misalnya sebuah routing protocol yang dianggap baik bagi sebuah jaringan
tertentu namun tidak sesuai dengan jaringan yang lain. Ketidak sesuaian
jaringan akan mengakibatkan terjadinya eror, misalnya terjadi looping yang
mengakibatkan data tidak dapat dirutekan dengan baik, pemakaian bandwidth
berlebihan atau terbuangnya bandwidth secara sia-sia.
Oleh karena itu,
routing protocol yang sebelumnya tersedia pada IPV4 disempurnakan dan
disesuaikan dengan IPV6, beberapa routing dynamic dan static yang dibuat agar
dapat mendukung IPV6 yaitu : EIGRP, RIP, OSPFv3, BGP IPV6 dengan berbagai seri
perangkat router CISCO.
Berdasarkan masalah
yang telah disebutkan diatas, maka penulis ingin mengimplementasikan “Analisa Perbandingan routing protocol RIP
dan EIGRP pada jaringan IPV4 dan IPV6 serta menganalisa kekurangan dan
kelebihan IPV4 dan IPV6”.
1.2 Batasan Masalah
Masalah yang dibahas
pada penulisan ini adalah pada pengujian routing EIGRP dan RIP yang diuji pada
protocol IPV4 dan IPV6. Parameter yang diperhatikan adalah pada konfigurasi dan
test konektifitas atau pengujian dengan pengiriman paket guna melihat performa
routing protocol.
1.3 Tujuan
Penilisain ilmiah ini
bertujuan untuk mencari proses routing terbaik Antara proses routing protocol
RIP dan EIGRP dengan cara membandingkan setiap routing protocol.
1.4
Metode Penelitian
Penulisan ini
menggunakan beberapa metode penelitian, Antara lain :
1.
Analisis dan Studi Lapangan
Pada tahap ini penulis
akan menganalisis kerja routing protocol RIP dan EIGRP. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam routing sebuah jaringan. Untuk
mendapatkan informasi tentang routing penulis mengumpulkan berbagai artikel,
tutorial, buku-buku mengenai materi yang digunakan sebagai bahan pembelajaran
dalam pembuatan sebuah topologi jaringan, serta bertanya dan belajar pada
narasumber yang berpengalaman. Dalam memperoleh informasi yang lebih banyak
penulis juga mengikuti beberapa seminar tentang jaringan untuk dapat menambah
pembelajaran dan pengetahuan tentang jaringan.
2.
Perencanaan Jaringan
Dalam tahap ini penulis
akan melakukan perencanaan jaringan dimana penulis akan menerapkan pengalamatan
IPV4 dan IPV6 pada 4 buah router ditiap topologinya sebagai perbandingan dan
mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing routing protocol.
3.
Rancangan Topologi
Merancang sebuah
topologi jaringan computer yang bertujuan untuk mempunyai gambaran mengenai
pengalamatan-pengalamatan IPV4 dan IPV6 beserta protocolnya serta
memperkenalkan IPV6 yang dewasa ini mulai digunakan.
4.
Implementasi
Tahap berikutnya
setelah desain topologi jaringan kemudian dilakukan implementasi berdasarkan
topologi serta menguji keberhasilan konfigurasinya dan melakukan pengujian
terhadap jaringan tersebut.
1.5
Sistematikan Penulisan Ilmiah
Iwan Sofana, CISCO CCNA
& Jaringan Komputer, Informatika, Bandung,2012.
Iwan Sofana, CISCO CCNP& Jaringan Komputer, Informatika,
Bandung,2012.
hey can you teach me to make a good blog??
BalasHapus