Kamis, 22 Mei 2014

BAB I


PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

Penggunaan internet belakangan ini tumbuh semakin cepat seiring perkembangan teknologi, maka kebutuhan IP (Internet Protokol) kurang lebih ikut berpengaruh terhadap penggunaan internet.  Namun, penggunaan IP tidak didukung dengan jumlah IP yang ada. IETF (Internet Engineering Task Force) sebagai lembaga yang membuat standart internet telah memiliki IPV4 yang sekarang ini banyak digunakan pengguna internet. Dengan semakin berkurangnya IPV4 yang belakangan ini banyak digunakan IETF menetapkan standar pengalamatan baru yang disebut IPV6 (Internet Protocol Version 6), tujuan utama pengembangan IPV6 ini adalah untuk memenuhi kebutuhan alamat IP jangka panjang sekaligus menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang dimiliki IPV4. Sebelum IPV6 ini ada telah dikembangkan terlebih dahulu IPV5 akan tetapi penggunaan IP tersebut di khususkan hanya untuk eksperimen.

Dengan adanya IPV6 ini, diperlukan protocol-protocol pendukung yang dapat berjalan di IPV6 salah satu diantaranya Routing Protocol. Fungsi dari Routing Protocol adalah untuk menentukan atau memilih jalur dalam mengirim sebuah paket agar dapat sampai ke tujuan yang ditentukan. Jalur yang banyak dan kondisi yang komplek membuat banyak kemungkinan paket tersebut jalan melalui banyak kemungkinan, dengan kondisi tersebut agar dapat merutekan data Router memilih IP address tujuan dan dicocokan dengan table routing yang ada. Ada 2 cara pengisisan table routing yaitu dengan manual (static routing) atau dengan otomatis (dynamic routing), dari 2 protocol routing tersebut masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan.

Membuat sebuah jaringan dengan menggunakan routing protocol biasanya disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya sebuah routing protocol yang dianggap baik bagi sebuah jaringan tertentu namun tidak sesuai dengan jaringan yang lain. Ketidak sesuaian jaringan akan mengakibatkan terjadinya eror, misalnya terjadi looping yang mengakibatkan data tidak dapat dirutekan dengan baik, pemakaian bandwidth berlebihan atau terbuangnya bandwidth secara sia-sia.

Oleh karena itu, routing protocol yang sebelumnya tersedia pada IPV4 disempurnakan dan disesuaikan dengan IPV6, beberapa routing dynamic dan static yang dibuat agar dapat mendukung IPV6 yaitu : EIGRP, RIP, OSPFv3, BGP IPV6 dengan berbagai seri perangkat router CISCO.
Berdasarkan masalah yang telah disebutkan diatas, maka penulis ingin mengimplementasikan “Analisa Perbandingan routing protocol RIP dan EIGRP pada jaringan IPV4 dan IPV6 serta menganalisa kekurangan dan kelebihan IPV4 dan IPV6”.

1.2  Batasan Masalah
Masalah yang dibahas pada penulisan ini adalah pada pengujian routing EIGRP dan RIP yang diuji pada protocol IPV4 dan IPV6. Parameter yang diperhatikan adalah pada konfigurasi dan test konektifitas atau pengujian dengan pengiriman paket guna melihat performa routing protocol.

1.3  Tujuan
Penilisain ilmiah ini bertujuan untuk mencari proses routing terbaik Antara proses routing protocol RIP dan EIGRP dengan cara membandingkan setiap routing protocol.

1.4 Metode Penelitian
Penulisan ini menggunakan beberapa metode penelitian, Antara lain :
1. Analisis dan Studi Lapangan
Pada tahap ini penulis akan menganalisis kerja routing protocol RIP dan EIGRP. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam routing sebuah jaringan. Untuk mendapatkan informasi tentang routing penulis mengumpulkan berbagai artikel, tutorial, buku-buku mengenai materi yang digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam pembuatan sebuah topologi jaringan, serta bertanya dan belajar pada narasumber yang berpengalaman. Dalam memperoleh informasi yang lebih banyak penulis juga mengikuti beberapa seminar tentang jaringan untuk dapat menambah pembelajaran dan pengetahuan tentang jaringan.
2. Perencanaan Jaringan
Dalam tahap ini penulis akan melakukan perencanaan jaringan dimana penulis akan menerapkan pengalamatan IPV4 dan IPV6 pada 4 buah router ditiap topologinya sebagai perbandingan dan mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing routing protocol.
3. Rancangan Topologi
Merancang sebuah topologi jaringan computer yang bertujuan untuk mempunyai gambaran mengenai pengalamatan-pengalamatan IPV4 dan IPV6 beserta protocolnya serta memperkenalkan IPV6 yang dewasa ini mulai digunakan.
4. Implementasi
Tahap berikutnya setelah desain topologi jaringan kemudian dilakukan implementasi berdasarkan topologi serta menguji keberhasilan konfigurasinya dan melakukan pengujian terhadap jaringan tersebut.
1.5 Sistematikan Penulisan Ilmiah
Iwan Sofana, CISCO CCNA & Jaringan Komputer, Informatika, Bandung,2012.
Iwan Sofana, CISCO  CCNP& Jaringan Komputer, Informatika, Bandung,2012.

1 komentar: