Birokrasi berasal dari kata bureaucracy
(bahasa
inggris bureau + cracy), diartikan sebagai suatu organisasi yang
memiliki rantai komando dengan
bentuk piramida,
dimana lebih banyak orang berada ditingkat bawah dari pada tingkat atas.
Menurut Weber, yang diambil oleh Widjaja (1994)
birokrasi adalah sebagai salah satu sistem otorita yang ditetapkan secara
rasional oleh berbagai peraturan. Birokrasi dimaksudkan untuk mengorganisasi
secara teratur suatu pekerjaan yang harus dilakukan banyak orang.
- Kelemahan-kelemahan birokrasi
terletak dalam hal:
a. penetapan standar efisiensi yang dapat dilaksanakan secara fungsional
b. terlalu menekankan aspek-aspek rasionalitas, impersonalitas dan hirarki
c. kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi
d. berlakunya pita merah dalam kehidupan organisasi - Kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam birokrasi sebenarnya tidak berarti bahwa birokrasi adalah satu bentuk organisasi yang negatif, tetapi seperti dikemukakan oleh K. Merton lebih merupakan “bureaucratic dysfunction” dengan ciri utamanya “trained incapacity”.
- Usaha-untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori birokrasi sistem perwakilan. Asumsi yang dipergunaksn adalah bahwa birokrat di pengaruhi oleh pandangan nilai-nilai kelompok sosial dari mana ia berasal.
- Keengganan untuk mengakui adanya konflik di antara otorita yang disusun secara hirarkis dan sulit menghubungkan proses birokratisasi dengan modernisasi yang berlangsung di negara-negara sedang berkembang.
- Salah satu kelemahan yang sering dikaitkan dengan birokrasi ialah “red tape” . Istilah ini merujuk kepada satu peraturan birokrasi yang sangat berlebihan sehingga menyebabkan kelewatan kepada sesuatu urusan ataupun proses.
Keuntungan Birokrasi
Teori birokrasi ini mempunyai
kekuatannya yang tersendiri, walaupun teori ini sering dikaitkan dengan
pelbagai streotaip negatif, namun teori birokrasi ini juga banyak memberikan
sumbangan kepada teori dalam pengurusan sumber manusia.
Hierarki dan definisi tanggungjawab
adalah merupakan ciri penting birokrasi dalam membantu pengurusan tempat
kerja yang tersusun. Lakaran prinsipal terhadap semua tugas haruslah jelas dan
harus disusun dalam bentuk hierarki.
Ada Aturan, Norma, dan
Prosedur untuk Mengatur Organisasi
REFERENSI:
Nogi Hessel
Tanglilisan. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Birokratisme adalah sebuah keburukan
yang terdefinisi dengan baik, sebuah pelencengan yang buruk dan berbahaya, yang
telah dikutuk secara resmi namun tetap tidak menunjukkan tanda-tanda akan
melenyap. (Nogi Hessel Tanglilisan. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar